Wanita mana yang tak sedih bila helai demi helai rambutnya berguguran setiap hari sehingga keindahan mahkotanya hilang. Ketahuilah, masalah ini dapat terjadi karena sejumlah alasan. Tapi, pada sebagian orang, kehilangan rambut dapat terjadi akibat stres.
Kerontokan rambut akibat stres biasanya terjadi sampai beberapa pekan. Tapi, tenang saja, rambut Anda biasanya akan kembali normal, bahkan lebih tebal, bilamana Anda berhasil menghilangkan stres. Berikut ini merupakan pengetahuan penting soal rambut yang perlu Anda tahu, dikutip dari laman Modernmom.
Siklus rambut
Tingkat dan pola pertumbuhan rambut setiap orang dapat berbeda, namun kebanyakan orang rata-rata memiliki jumlah rambut sekitar 100.000 helai di kulit kepala. Kemudian, bagi orang yang tidak mempunyai masalah rambut, setiap hari sekitar 70 hingga 100 helai rambut rontok secara alami.
Tingkat kehilangan ini memang terlihat meningkatkan potensi terjadinya kebotakan, tapi karena pertumbuhan rambut baru juga tergolong cepat, maka tidak membutuhkan waktu terlampau lama untuk menggantikan yang hilang.
Rambut tumbuh rata-rata satu setengah inci setiap bulan dan helaian rambut ini biasanya mampu bertahan hidup sekitar 4,5 tahun.
Kondisi
Rambut rontok karena stres bisa dibagi menjadi tiga kondisi: Alopecia areata adalah rambut rontok karena sel-sel darah putih menyerang folikel rambut, kemungkinan akibat stres berat. Kemudian, telogen effluvium dapat terjadi ketika stres fisik atau emosional menyebabkan sejumlah besar rambut memasuki fase istirahat atau tahap sebelum rambut rontok.
Dan kondisi terakhir adalah trikotilomania, yakni dorongan yang sangat kuat untuk mencabuti rambut dari kulit kepala, alis atau area lain dari tubuh. Gangguan ini terkadang disebut 'kelainan mencabut rambut'. Penyebabnya, penderita memiliki rasa emosional tinggi untuk mencabuti rambut mereka, sehingga kondisi ini bisa menyakitkan bagi penderita. Bagi beberapa orang, trikotilomania mungkin ringan dan umumnya bisa diatasi. Bagi yang lain, dorongan untuk menarik rambut ini sangat kuat.
MayoClinic.com menyarankan bahwa perilaku ini dapat disebabkan oleh stres, frustrasi kesepian, atau kecemasan yang berlebihan.
Penyebab
Tanggapan Anda terhadap stres, yang dikenal sebagai reaksi melawan, adalah cara tubuh melindungi atau mengamankan diri dari ancaman. Sayangnya, stres dapat meningkatkan risiko dari sejumlah gangguan termasuk penyakit jantung, obesitas, gangguan memori dan depresi, serta rambut rontok sementara.
Penyebab stres dapat mencakup beberapa hal seperti infeksi berat, stres psikologis, operasi besar, diet ketat, demam tinggi dan melahirkan.
Pandangan
Sesuatu yang mengejutkan sistem tubuh Anda dapat menyebabkan rambut rontok selama sekitar dua bulan. Jadi, dengan mengelola stres, Anda dapat membantu meminimalkan kemungkinan kehilangan rambut lebih banyak.
Kewaspadaan
Penyebab rambut rontok bukan hanya stres, kondisi kesehatan lain juga dapat jadi penyebabnya, seperti terkena penyakit tiroid, tumor ovarium dan kurap kulit kepala.
Itu sebabnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda melihat rambut yang rontok tiap kali mandi, jumlahnya sangat banyak.
sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/201178-awas--stres-picu-rambut-rontok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar