Investasi
adalah penanaman modal untuk satu atau
lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Dengan berinvestasi kita
dapat menentukan hari depan yang lebih cerah. Namun tidak mudah untuk
berinvestasi. Sebelum berinvestasi kita harus mencari tau seperti apa peluang
atau prospek dari investasi yang akan kita lakukan.
Dengan berinvestasi kita akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang. Berinvestasi
juga mesti cermat, cermat dalam memilih berinvestasi dalam hal apa. Bagi wanita
kebanyakan mereka berinvestasi kepada perhiasan terutama emas, karena menurut
mereka berinvestasi di emas sangat menguntungkan. Pada saat harga emas menurun
mereka segera menjual perhiasan mereka.
Lain hal nya dengan para lelaki atau
para pengusaha pada umumnya. Untuk berinvestasi mereka akan jauh lebih cermat
lagi untuk menginvestasikan dana mereka, karena bagi mereka investasi dalam
dunia bisnis merupakan hal yang sangat penting, sehingga mereka mesti memahami
prospek investasi yang akan mereka jalani kedepannya nanti.
Dalam pemerintahan atau di dalam
suatu Negara investasi sudah merupakan hal yang wajar, bahkan beberapa Negara
melakukan investasi demi mengembangkan usaha mereka atau demi memakmurkan
rakyatnya. Di Indonesia sendiri proyek investasi dapat bermanfaat untuk
mendorong perekonomian yang ada, mengurangi pengangguran, penghematan devisa
atau bahkan menambah devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan
bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan
sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh
manfaat pada masa yang akan datang.”
Umumnya manfaat investasi ini berupa
uang, namun tidak sedikit yang menginvestasikan selain uang, misalnya tanah,
bangunan atau surat-surat berharga yang ia miliki. Selain itu pengeluaran dalam
investasi dan pendapatan yang akan di dapat dari investasi tersebut mesti
seimbang, karena apabila lebih besar pengeluaran yang akan di keluarkan
dibanding dengan pendapatan yang akan di dapat dalam berinvestasi maka para
investor akan mengalami kerugian, dan semua itu harus dikonversikan dalam
bentuk uang.
Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat
dideskripsikan berikut:
1.
Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan
keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan.
Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan
lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar
investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan
kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang,
misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua.
Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan
(yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi
investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative
sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk
menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko
menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko
yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor
ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan
hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa
diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim
dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan
terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini,
investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil
keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan
sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari
investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang
dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik.
Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek
karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun
tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa
kerugian adalah bagian dari permainan.
Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran
antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu
yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito
tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang
tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan
antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada
juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku
bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak
akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,
berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik
dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain
maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut
capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu
deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan
lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata
uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula
kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi
itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau
membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan
deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit
lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham
kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang
lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Untuk prospek investasi di Indonesia
sendiri menurut saya cukup baik, melihat saat ini perekonomian kita sedang
mulai bangkit dari keterpurukan yang selama ini telah melanda. Namun kita juga
mesti berhati-hati untuk memilih investasi yang akan kita tetapkan. Sebaiknya
kita meneliti atau mengetahui lebih jauh mengenai proyek tersebut agar kita
tidak merasa tertipu akan investasi itu.
Dengan banyaknya investasi yang ada
di negeri ini, dapat diharapkan akan memajukan perekonomian negeri ini semakin
baik, sehingga masyarakat terutama rakyat kecil lebih makmur dan mulai banyak
berkurang nya para pengangguran yang selayaknya diberikan lapangan pekerjaan
demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu, jika pengangguran berkurang,
maka tindak criminal pun pastinya akan sedikit demi sedikit menurun.
www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm)