Isu kan kenaikan harga BBM akhir-akhir ini semakin marak. Banyak masyarakat yang pro dan kontrak atas kebijakan pemerintah yang satu ini. Hampir seluruh elemen masyarakat yang tidak setuju mengadakan demo dimana-mana. Kenaikan harga bbm ini dipicu akibat kenaikan minyak dunia yang mencapai US $125 per barel, yang katanya sangat mempengaruhi APBN Negara. Kenaikan harga BBM yang rencananya akan dinaikkan pada tanggal 1 april 2012 pun akhirnya di tunda, rapat paripurna yang membahas mengenai kenaikan harga BBM ini pun terjadi sangat alot. Pada tanggal 27 maret yang lalu, banyak sekali organisasi masyarakat dari berbagai elemen melangsungkan demo besar-besaran di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Jakarta. Aksi ini diperkirakan diikuti oleh lebih dari 5000 orang pendemo.
Demo besar-besaran untuk menolak kenaikan harga BBM yang tadinya Rp 4.500/liter disinyalir akan dinaikkan menjadi Rp 6000/liter. Hal ini jelas membuat masyarakat was-was dan tidak setuju. Kenaikan harga BBM yang belum pasti bahkan bias di bilang masih isu saja sudah membuat beberapa kebutuhan pokok menjadi naik, dan ongkos angkutan umum pun ikutan naik.
Dampak yang timbul dari naiknya harga BBM sangat lah banyak sekali. Dari naiknya ongkos transportasi yang secara tidak langsung juga akan menaikkan harga kebutuhan pokok, naiknya harga kebutuhan pokok ini membuat masyarakat menjadi resah dan bingung untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin lama semakin melonjak tinggi ini. Kenaikan harga BBm sebaiknya di tunjang dengan naiknya upah kerja sehingga masyarakat dapat menyesuaikan dengan kenaikan harga yang akan terjadi.
Rapat yang diselenggarakan oleh para wakil rakyat yang bertepatan dengan demo besar-besaran yang terjadi hamper di seluruh wilayah Indonesia ini berlangsung sangat lama dan sangat sulit. Sementara para wakil rakyat mengadkan rapat di dalam gedung DPR, para demonstran berdemo di depan gedung DPR yang akhirnya berlangsung dengan tindakan yang anarki. Ketidak sabaran para demonstran akan keputusan yang sedang di perdebatkan oleh para wakil rakyat tersebut akhirnya merusak pagar utama gedung DPR serta tembok di sebelah kanan dan kiri DPR.
Demo yang berlangsung dengan anarki ini pun sampai memakan korban luka-luka dari kedua belah pihak yakni pihak pendemo dan kepolisisan. Sampai hamper tengah malampun para pendemo masih tetap berada di depan gedung DPR demi menunggu keputusan yang akan diambil oleh para wakil rakyat tersebut. Akhirnya tepat tengah malam pihak kepolisian terpaksa membubarkan para demonstran dengan water canon dan gas air mata, agar para demontran membubarkan diri.
Pada akhirnya keputusan yang di ambil atas rapat yang terjadi cukup lama itu adalah kenaikan harga BBm ditunda hingga 6 bulan ke depan. Ada perasaan lega namun ada juga perasaan tidak puas atas keputusan tersebut. Perasaan lega karena ternyata harga BBM tidak jadi naik, namun rasa tidak puas karena ternyata kenaikan harga BBm tinggal menunggu permainan waktu yang pada akhirnya harga BBM akan naik dan semua kebutuhan serta keperluan hidup akan naik, keadaan seperti ini pastinya akan sangat memberatkan rakyat kecil, apalagi dengan tidak di imbanginya kenaikan upah gaji untuk para karyawan.
Keadaan ini tidak sampai hanya pada ditundanya harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga pertamax pun ternyata membuat para pengguna mobil beralih menggunakan BBM bersubsidi, yang berarti anggaran Negara untuk subsidi BBm terutama premium akan semakin membengkak atau premium akan semakin langka karena yang seharusnya hanya boleh di gunakan oleh para pengguna motor dan angkutan umum, sekarang mobil pribadi pun tidak sungkan-sungkan untuk mengisi bahan bakarnya menggunakan premium yang jelas-jelas merupakan BBM bersubsidi yang sengaja di subsidi oleh pemerintah untuk membantu rakyat kecil yang kurang mampu.
Tidakkah para pengguna mobil pribadi ini merasa malu menggunakan BBM bersubsidi yang seharusnya di peruntukkan untuk rakyat kurang mampu? Membeli mobil saja mereka mampu dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tapi kini untuk memenuhi bahan bakar kendaraan mereka saja mereka mau menggunakan BBM bersubsidi yang harganya hanya Rp 4.500/liter disbanding pertamax yang saat ini harganya mencapai Rp 10.200/liter?
Inikah potret ekonomi yang ada di Negara kita tercinta Indonesia? Rasanya sungguh tidak adil bila ini akan terus berkelanjutan dan pada akhirnya akan memberatkan semua pihak. Semoga pemerintah lebih tegas lagi dalam menanggapi masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar